KISAH HIKMAH : "Aku Rela Meninggalkan Tuhan Demi Cintamu, Namun Kau Memberikan Nerakamu" sebarkanlah



Aku tinggalkan Tuhanku untuk mencintaimu, memilikimu dan ada selalu disampingmu. Tak peduli, ibu yang melahirkanku, ayah yang membesarkanku, mengutukku karenamu. Bertahun - tahun saya mendampingimu, terjalnya naik, curamnya turun kehidupan kulalui tanpa keluh serta kalimat aduh. Tiada sesal walaupun sejengkal, tiada kekecewaan walaupun cuma seujung jari tangan. Bertahan di gubug kecil di satu desa di Sulawesi Selatan.

Lalu kamupun berubah. Setan mana yang mempengaruhimu aku tidak tahu, aku entah. Kamu mulai berpolah, menjadi pemabuk, penjudi serta laki - laki pemarah. Setiap pagiku jadi lautan gundah, setiap siangku dibalut kesah gelisah, setiap malamku ku menangis darah. Tapi kudiam serta tetap bertahan. Untuk bayiku, makhluk lemah titipan Tuhan yang tergolek di pangkuan.

Lalu tanganmu mulai melayang, saat ku hanya lembut mengingatkan bahwa kami kehilangan arahmu menuju tujuan. Yang kau persaksikan dalam janji di depan kitab suci waktu kita dipersatukan. Pedih pipiku tak sepedih hatiku menerima kenyataan, bahwa anda semakin tersesat dalam kedzoliman, bahwa anda semakin jauh dari gapaian tangan. Remuk tubuhku tak sehancur jiwaku yang berserak di setiap detik kemurkaanmu oleh frustasi karena kegagalan untuk kegagalan. Serta buah hati kitapun semakin kau abaikan, tak pernah lagi kau perhatikan.

Keluargamupun tidak membantu, justru menuding ini semua salahku. Sebagai istrimu saya dianggap bertanggungjawab atas perubahan sikap serta wujudmu. Sebagai pendampingmu aku dituduh lalai menjagamu. Cibiran sinis, makian sadis kuterima sebagai bagian dari takdirku telah memilihmu. Untuk kujadikan bekal bersujud memohon petunjuk dalam sujud - sujudku. Apa dayaku? Hanya padaNyalah saya bisa mengadu, waktu jalan kembali ke ayah ibukupun sudah tertutup sejak mereka mengusirku karena lebih memilihmu.

Berbulan - bln. neraka telah anda ciptakan. Aku, isterimu serta anakmu tidak pernah lagi merasakan aman serta nyaman ada di dekatmu yang penuh kemurkaan. Murka atas segala hal yang kamu sendiripun tak bisa menjelaskan. Serta justru kepada kami, semua murkamu kau lampiaskan. 'Aku harus pergi darimu' bisik hatiku satu pagi, setelah semalam anda tambahkan bilur - bilur baru di sekujur badan serta hatiku, setelah semalam saya bersujud mengadukan nyeri kepada Tuhanku yang dulu kauperkenalkan padaku. Kubawa sisa - sisa semangatku, kugendong bayi mungilku, meninggalkan kamu yang belum tersadarkan dalam mimpi - mimpi absurbmu.

Aku bernyanyi, hanya itu yang bisa kulakukan. Dari panggung ke panggung hiburan di pelosok - pelosok desa hingga cafe - cafe sederhana di kota kecil di Sulawesi Selatan. Sekeping demi sekeping gaji menyanyi kujadikan susu anakku, bubur sarapan paginya dan biaya kontrakan sederhana. Saya bernyanyi, menghibur penonton sembari berusaha sekuat tenaga untuk selalu tersenyum menyembunyikan luka yang tertoreh di hati. Luka yang kausebabkan karena telah memilih jalanmu yang semakin menjauhkanmu dari jalan Tuhan. Tuhanmu yang dulu kau perkenalkan padaku hingga aku menyerah serta menanggalkan keyakinan.

Aku takkan berhenti bernyanyi, hingga luka ini hilang, hingga kudapatkan kedamaian. Serta Tuhan memberikan jawaban. Dari menyanyi saya bisa membeli satu rumah papan, sederhana tetapi bisa memberiku kedamaian serta naungan dari panas serta hujan. Kumasuki rumah papan ini sambil berurai air mata sukur saat memasuki pintunya. Kulakukan hal pertama yang ingin kulakukan di rumah yang kubeli dengan keringat serta darahku. Saya bersujud serta tenggelam dalam rasa syukur yang tak terperikan. Untuk cintaku padamu, saya rela meninggalkan Tuhanku. "






 (Terinspirasi dari penuturan si penyanyi dan dituliskan kembali oleh Yasin bin Malenggang untuk Vemale. com)
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KISAH HIKMAH : "Aku Rela Meninggalkan Tuhan Demi Cintamu, Namun Kau Memberikan Nerakamu" sebarkanlah"