Masyallah.. 3 Bulan Ditinggalkan dan Tak Diberi Nafkah, Wanita Ini Pergoki Suaminya menikah lagi tanpa izin...!

Sebuah pernikahan berfungsi menyatukan dua orang yang saling mencintai untuk mendapat kebahagiaan. Tetapi dalam realitanya terkadang dalam perjalanan membina rumah tangga tak seindah yang kami bayangkan.

Ibarat rumah semegah apapun, lama kelamaan pasti bakal mengalami rusak serta bocor. Mobil semewah apapun, pasti bakal mengalami lecet alias baret bila tak dikemudikan dengan baik.Air setenang apapun, pasti bakal ada riak serta gelombangnya. Demikian pula menjaga komitmen pernikahan. Bila tak dijaga dengan baik, bakal berujung pada kehancuran.

Semacam yang dialami wanita **** binti Zulkifly (nama sengaja kami samarkan) yang harus merasakan kekecewaan mendalam sebab tanpa sepengetahuannya sang suami berangkat serta menikah dengan perempuan lain.

Kisah yang dikutip dari fanspage 'My Media Hub' ini sengaja kami tuangkan sebagai pembelajaran dengan maraknya kesempatan serta kejadian perselingkuhan yang tak sedikit terjadi di kota kota besar.

Semoga kisah ini tak menjadi terulang serta menjadi pelajaran yang sangat berharga alangkah selingkuh itu sangat menghancurkan kenasiban berkeluarga.
Silahkan memetik pelajaran yang berarti dari kisah di ini... mohon bantu sebarkan supaya dapat menjadi kegunaaan bagi keluarga-keluarga yang lainnya..

Berikut Kisahnya:
Saat diri dihiasi dengan baju pernikahan, muka dirias dengan beberapa warna. Debaran jantung juga terus terasa, dalam beberapa menit saja lagi saya bakal menjadi istri.
Berkumpul sanak saudara, adik beradik serta keluarga bakal mertua di rumah. Saat Pak Penghulu mengatakan, "Telah siap semua?" Jantung berdegup kencang entah ke mana perginya.
Saat tangan bakal suami bersalaman dengan Pak Penghulu, air mata saya mulai menggenang.
"Aku nikahkan kau dengan ********** binti Zulkifly dengan maskawin  **** tunai. Sah !!"

Alhamdulillah, dengan sekali lafaz, saya telah sah menjadi istrinya. Allahu Akbar, air mata tanpa saya sadar mengalir tanpa henti. Kegembiraan tak dapat diungkap dengan kata-kata.

Saat suami memandang wajah saya dengan linangan air mata, dalam hati saya bertanya "Apa benar dirinya suami saya yang kami bakal senasib-semati seusai ini?"
Dimulailah episode kenasiban kami sebagai suami istri, sulit bahagia nasib bersama, melewati beberapa cobaan seusai menikah.

Jatuh bangun bersama-sama, saat sulit menangis bersama-sama, bahagia bersama-sama di saat bahagia (tergolong saat menunggu si buah hati).
Saat hampir setahun pernikahan, ada yang mulai bertanya telah ada 'isi' alias belum? Di saat itu juga mulailah hati ini terus 'down'.

Bila diberitahu pada suami, dirinya kata "biarkanlah mereka, itu semua kan rezeki Allah,". Hilang rasa kecewa bila mendengar semua itu dari mulut suami.
Tahun kedua pernikahan, rasa bahagia itu tinggi menggunung. Rasa bahagia yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Tetapi, kebahagiaan kami diuji dengan keberadaan orang ketiga yang datang menganggu.

5 Oktober 2015, suami mengatakan dirinya mempunyai acara kerja di Melaka, untuk mencari rezeki halal, katanya.


Lalu saya pun mengatakan, "Pergilah sayang," meskipun naluri saya mengatakan itu dirinya berangkat ke Melaka bukan untuk tugas pekerjaan.

Sampai satusaat, Allah beri petunjuk siapa suami saya yang sebetulnya. Allahu Akbar, hancurnya hati saya ya Allah. Orang yang saya percaya, orang yang saya sayangi sanggup mengkhianat saya.
Apa salah serta dosa saya? Saya belajar untuk bersabar, pada pandangan orang, saya nampak kuat. Dari tutur kata, saya nampak gigih untuk terus senyum.

Padahal semua itu hanya akting saja untuk menunjukkan pada orang kalau saya ini kuat, tapi hati saya sebetulnya telah hancur, menangis setiap hari tanpa diketahui orang.
Pura-pura mengatakan dengan keluarga mertua saya keadaan baik-baik saja serta tak diceritakan mengenai apa yang dirinya lakukan suaminya.
Padahal hati saya, ya Allah. Takkanlah keluarga mertua tak sadar kalau saya sedang berkecewa dengan sikap anak mereka?

24 Desember 2015, tanggal yang saya tak bakal lupa hingga ke akhir hayat.Saya tetap lagi istrinya yang sah, tetapi mengapa ini balasan yang mereka berbagi pada saya?Betapa hancurnya hati, bagai mau mati harus menerima kenyataan ini.

Tiga bulan suami berangkat tanpa berita serta akhirnya mendapat berita bahwa dirinya sedang bahagia bersama insan lain yang mempunyai ikatan sah.

6 Februari 2016, saya datang sendiri menonton dengan mata saya sendiri alangkah hebatnya suami duduk di pelaminan bersama wanita lain.
Begitu megah sekali pesta pernikahannya.
10.000 tamu dirinya dapat beri makan, tetapi saya seorang diabaikan selagi tiga bulan tanpa sebutir nasi ditinggalkan?

Saya diabaikan dari 15 Oktober 2015 hingga ke kali ini. Mana sifat perikemanusiaan? Tatkala baik mengambil anak orang, kenapa ini ketelahan yang dirinya berbagi pada kami semua?
Begitu perih untuk saya menerima semua ini. Lepaskanlah saya dengan tutorial baik. Pulangkanlah saya dengan tutorial baik terhadap keluargaku. Sebagaimana mereka merasa kali ini, begitu jugalah kami merasa ketika dikhianati sebelumnya.

Saya ridha saat dihina, dicaci oleh orang yang dekat serta saya sayang. Kali ini, hinalah lagi, kecamlah lagi, cacilah lagi. Saya terima semuanya. Tak sedikit lagi yang tetap menyayangi saya serta mendukung saya.

Dulu, saya kalah sebab tak sedikit yang percaya dirinya dengan sikap pembohongnya. Saya pejamkan mata, pekakkan telinga serta seolah tak tahu sebab saya tahu Allah Ta'ala rutin ada bersama.
Tidak ada seorang perempuan pun saat dirinya dinikahkan meminta diabaikai, disakiti, dikhianati.Tidak ada seorang perempun pun yang sedang menghormatinya dipijak suami, kehormatannya tak dilindungi alias harga dirinya tak ada pengertian lagi.

Tidak ada seorang pun perempuan yang ingin mengharap simpati suami sendiri, mengemis kasih untuk menumpang.

Suami mungkin terlepas di dunia. Pura-pura semacam raja, tapi istri diperlakukan semacam budak.Nanti di pengadilan agung Allah, kalian bakal ditanya tanpa sanggup mengelak.Setiap keharusan yang kalian tinggalkan, semua bakal diadili meskipun sebesar kuman.

Artikel ini pun menuai beragam komentar yang sebagian besar menaruh simpati terhadap si wanita. Semacam yang diungkapkan akun Azra Sagitarius, "Kalau terbukti salah sekali pun dirinya  tak boleh abaikan isteri ... kalau tak suka, naik ruang sidang, lepaskan dengan tutorial baik, semacam saat kau nikah begitpula lah saat bercerai ...."

Akun Nordiana Muhammad pun mengatakan, "Pernah dengar tidak, pepatah mengatakan bengkoknya istri sebab bengkoknya si suami. Kalau isteri ada kesalahan pun patut kah berbuat macam itu. Kalau telah tak mau sekali pun lepaskanlah dengan tutorial yang betul, bukan dibiarkan semacam itu.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Masyallah.. 3 Bulan Ditinggalkan dan Tak Diberi Nafkah, Wanita Ini Pergoki Suaminya menikah lagi tanpa izin...!"